Sunday 2 May 2021

[20] Hikmah Puasa di Tengah Pandemi : Apa Saja?


Hai semuanyaa.. 

Senang sekali bisa melanjutkan puasa hari ke dua puluh! Begitu juga dengan 30 day blog challenge BPN Ramadan 2021 yang kini memasuki hari ke dua puluh dengan tema Tentang Puasa Saat Pandemi. Untuk itu, simak tulisanku ya untuk mengetahui apa saja yang akan aku bahas, oke? 

Baca Juga : Bikin Rindu : Ini Moment Mengesankan yang Hanya Ada di bulan Ramadhan 


Seperti yang kita tahu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia belum juga berakhir. Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi semua lini, misalnya kegiatan pendidikan yang dialihkan ke sistem daring, pertemuan yang biasanya umum diadakan pun kini banyak yang dilakukan secara online. Tujuannya sama, masyarakat dihimbau untuk tidak menimbulkan kerumunan sesuai anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19.

Kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan pada Maret 2020 (sumber : health.detik.com) itu artinya sudah lebih dari satu tahun kita berdampingan dengan pandemi ini, termasuk menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi. 

Menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi memberikan nuansa yang berbeda. Namun, apapun kendalanya, ibadah puasa harus tetap dilaksanakan sebagai bentuk kewajiban umat muslim. Untuk itu kita harus dapat memetik hikmah dari pengalaman berpuasa di tengah pandemi. Apa saja hikmahnya?

1. Melatih kesabaran ekstra
Hakikat ibadah puasa adalah mengendalikan diri. Bayangkan saja, berpuasa secara normal saja kita dituntut untuk sabar menunggu buka puasa tiba, namun kini ketika kita dihadapkan dengan pandemi COVID-19, kesabaran tersebut harus berlipat dimana kita dibatasi untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu penularan wabah ini.

Lebih dari itu, secara sosial tentu banyak kegiatan yang dikurangi, secara ekonomi banyak pula yang pendapatannya berkurang bahkan tingkat pengangguran melonjak drastis. Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian yang menuntut kita untuk lebih banyak bersabar.

2. Lebih Bersyukur 
Dengan adanya pandemi ini, secara fisik, mental dan psikis kita dipaksa untuk merenungi kembali esensi dari kehidupan, yaitu untuk bersyukur. Bersyukur karena masih bisa menjalankan ibadah puasa dengan cobaan yang luar biasa. 

Secara tidak langsung, hal ini memicu self healing dalam diri kita untuk dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. 

3. Menambah Ketaqwaan
Ada benarnya bahwa salah satu anjuran pemerintah dikala pandemi adalah membatasi interaksi secara fisik (physical and social distancing), keharusan tinggal dirumah (stay at home) dan bekerja dari rumah (work from home) adalah untuk mengurangi penulatan virus COVID-19.

Lebih dari itu, menjalankan puasa dan kaitannya dengan kebijakan tersebut membuat kita mempunyai kesempatan lebih banyak untuk beribadah dan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Misalnya, kita bisa lebih fokus tadarus Al-Qur'an hingga khatam karena aktivitas kita banyak dilakukan dirumah. Jadi, ambil hikmah sebanyak-banyaknya dari pandemi ini, ya!

4. Menimbulkan sikap Husnudzan 
Sikap husnudzan berarti berprasangka baik. Kaitannya dengan puasa di kala pandemi artinya kita dapat memaknai bulan Ramadhan sebagai anugerah di tengah wabah yang melanda dunia. Kemudian kita dapat menyikapi secara positif wabah ini sebagai ketentuan-Nya yang harus dijalani dengan penuh kesadaran bahwa setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan.

Nah, itulah hikmah yang bisa di petik mengenai puasa di tengah pandemi. Semoga kita tetap bisa memaknai bulan Ramadhan dengan sepenuhnya iman dan taqwa sehingga kita memperoleh pahala dan surga-Nya.. Aamiin

Salam
-UL-




Referensi :







0 comments:

Post a Comment